Generasi sandwich dan perencanaan keuangan mereka
Generasi sandwich adalah istilah yang diberikan untuk pengurus dalam keluarga. Mereka umumnya adalah orang dewasa muda hingga paruh baya yang mengurus kebutuhan dasar, dan bertanggung jawab atas keluarga mereka. Seperti istilahnya, generasi ini terjepit di antara orang tua mereka yang menua dan anak-anak yang sedang tumbuh. Dari perspektif moneter, generasi sandwich adalah mereka si pencari nafkah dan pengambil keputusan seputar keuangan.
Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia (SUSENAS) melakukan penelitian dan menemukan bahwa 6,42% anggota dalam sebuah rumah tangga termasuk dalam kategori generasi sandwich. Indonesia memiliki budaya yang sangat berorientasi keluarga dan tinggal bersama keluarga adalah hal biasa, hampir 77,8% pengeluaran rumah tangga dikelola oleh generasi Sandwich.
Merawat rumah tangga dan mengelola pekerjaan itu menantang, dan generasi sandwich sering menghadapi banyak tantangan. Mari kita lihat apa saja tantangan pada umumnya:
- Tidak ada keseimbangan kehidupan kerja yang tepat karena gaya hidup yang sibuk
- Menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk keluarga, menyisakan sedikit keuangan untuk diri mereka sendiri
- Kurangnya pengetahuan keuangan yang mengarah ke masa depan yang tidak pasti
- Tidak ada jaminan pekerjaan dan jaminan penghasilan yang stabil
- Kesulitan mengelola hubungan dan mengambil waktu pribadi
- Khawatir tentang perencanaan keuangan masa depan, keseimbangan ekonomi saat ini, dan pengelolaan keuangan
- Berjuang untuk kebutuhan kesehatan, menjaga kesehatan, dan menabung untuk keadaan darurat kesehatan
Tapi untungnya, untuk setiap masalah ada solusi dan itulah sebabnya ada langkah-langkah tertentu yang dapat diadaptasi oleh generasi sandwich untuk membuat hidup lebih mudah:
Kembangkan rencana keuangan: Biasakan untuk mengukur dan menyimpan catatan pendapatan dan pengeluaran. Penting untuk memahami apa yang perlu segera dipenuhi dan apa yang perlu direncanakan. Biaya sekolah, EMI bulanan, obat-obatan bulanan adalah kebutuhan mendesak sedangkan pengeluaran untuk liburan adalah kebutuhan yang harus direncanakan dan ditabung.
Bentuk pendapatan alternatif: Jika pengeluaran Anda tidak menyisakan tempat untuk menabung, selalu disarankan untuk mencari sumber pendapatan alternatif atau tambahan. Seseorang selalu dapat menggunakan dana tambahan untuk merencanakan masa depan dan memenuhi kebutuhan lainnya.
Pilih asuransi Anda: Sangat penting untuk bersiap menghadapi keadaan darurat dan memahami perlindungan diri. Untuk menyelamatkan diri dari bencana yang berorientasi pada kehidupan, penting untuk memiliki asuransi kesehatan dan jiwa. Skema pensiun normal yang diberikan oleh pemberi kerja di Indonesia pada umumnya tidak cukup dan oleh karena itu berinvestasi dalam dana pensiun dapat menjamin masa pensiun yang aman.
Ambil pinjaman bila perlu: Pada saat mendesak, selalu membantu untuk mencari opsi hutang yang sesuai daripada menghabiskan cadangan kas seseorang. Selalu pilih hutang sesuai dengan kebutuhan, tingkat bunga, dan kemampuan seseorang untuk membayarnya kembali. Misalnya, mengambil pinjaman rumah dianjurkan saat membeli properti karena ini membantu dalam penghematan pajak dan menjaga dana seseorang tetap utuh untuk kebutuhan lain. Pengeluaran untuk berhutang tidak boleh lebih dari 30% dari pendapatan seseorang.
Tetap bersama, sebaiknya di bawah satu atap: Tinggal di bawah satu atap dengan tanggungan juga menghemat banyak uang ketika seseorang merencanakan sesuatu dan perlu menabung. Tidak membayar tambahan sewa rumah, tagihan listrik, biaya perawatan juga menambah penghematan. Jika salah satu memiliki lebih dari satu properti, lain nya dapat disewakan untuk dana tambahan.
Menuai manfaat dari bantuan keuangan: Perencanaan keuangan yang ideal harus selalu mencakup rencana pensiun, pendidikan anak, dan keadaan darurat medis. Ada beberapa bantuan keuangan yang disesuaikan untuk kebutuhan tersebut, orang harus menyadari instrumen ini.
Seluruh generasi ini begitu sibuk merawat orang lain sehingga terkadang mereka lupa untuk merawat diri mereka sendiri, dan karenanya untuk meringankan beban mereka, mereka harus mencari bantuan saat dibutuhkan, baik dalam bentuk bantuan keuangan, bantuan kesehatan atau hanya sekedar pengetahuan.