Berhenti dan lanjutkan ke konten lainnya
Strategies for Managing Yearly Bonus So That It Doesn't Run Out Immediately

Pekerja di banyak negara mendapatkan bonus tahunan yang menarik sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Meski begitu, perusahaan tidak perlu perlu khawatir dengan pengeluaran tambahan, karena bonus tahunan merupakan sesuatu yang tidak wajib, tetapi tidak di Indonesia. Bahkan, hukum bisnis Indonesia memiliki nama khusus untuk bonus tahunan,tunjangan hari raya keagamaan, atau Tunjangan Hari Raya (THR).

Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia saat ini, karyawan yang telah bekerja untuk perusahaan selama 12 bulan atau lebih, memenuhi syarat untuk menerima THR. Selanjutnya, perusahaan harus menghormati kewajiban tersebut selambat-lambatnya satu minggu sebelum cuti panjang hari raya, biasanya Ramadhan.

Pemberian THR memungkinkan keluarga untuk membiayai kebutuhan hari raya. Beberapa  memilih untuk menyiapkan hidangan khusus, membeli pakaian baru, atau bahkan mengadakan pesta untuk keluarga.

Cara Mengelola Pemberian THR dengan Benar

Bonus tahunan sangat penting, terutama selama masa resesi. Tapi untuk diingat dana tersebut sebaik nya tidak dihabiskan untuk belanja. Alangkah bijaksana untuk memanfaatkan dana tersebut untuk membangun kekayaan. Di sini, kami menawarkan beberapa strategi untuk mengelola alokasi secara memadai sehingga bertahan lebih lama.

1. Selalu mulai dengan anggaran

Anggaran adalah perencanaan tindakan. Dengan menguraikan semua tindakan yang harus diambil secara berurutan. Sayangnya, banyak orang menganggap penganggaran membosankan, bahkan pembodohan. Mereka malas mengantisipasi setiap pergerakan dana yang akan berpindah tangan.

Sedikit orang yang pandai dalam menyusun anggaran, jadi Anda tidak boleh terlalu memaksakan diri jika Anda kurang mahir dalam hal ini. Untungnya, para inovator telah mengembangkan berbagai aplikasi penganggaran untuk membantu Anda dalam menyusun anggaran. Aplikasi ini mengubah pendapat seputar penyusunan anggaran yang dianggap membosankan.

Sebagai contoh, ALIA memanfaatkan artificial intelligence untuk melacak keuangan pengguna. Aplikasi yang mempersonalisasi penganggaran dan menawarkan rekomendasi otomatis untuk pengeluaran serta penghematan berdasarkan riwayat dan target keuangan Anda.

2. Hindari gaya hidup YOLO

YOLO atau You Only Live Once adalah slogan yang populer di kalangan anak muda Indonesia. Masalahnya adalah bahwa menjalani serta terlalu menikmati hidup sangatlah berisiko. Misalnya, para YOLO lebih suka menghabiskan semua THR daripada berhemat.

Tidak memungkinkan apabila kita ingin menikmati hidup, dengan menghemat uang. Namun demikian, Anda dapat mengadopsi definisi YOLO yang lebih halus dan matang, di mana Anda berkomitmen untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan hari ini. Misalnya, Anda dapat memasukkan sebagian dari bonus THR ke dalam rekening tabungan atau menggunakannya untuk membayar hutang yang belum dibayar.

3. Kembangkan pengendalian diri

Jika Anda seorang Kristiani, anda mungkin mengetahui Amsal 25:28 yang mengatakan, “Orang tanpa pengendalian diri adalah seperti kota yang dibobol dan dibiarkan tanpa tembok.” Artinya, orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya patut dipuji karena memang sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

Menyoal keuangan pribadi, pengendalian diri berarti menundukkan keinginan untuk membelanjakan barang-barang mahal karena tersedianya dana. Banyak orang membuat kesalahan dengan pengeluaran berlebihan selama liburan, terutama karena peer pressure. Anda tidak mungkin menyerah pada peer pressure, apabila Anda memiliki kendali yang kuat atas diri anda sendiri.

Kata Penutup

Orang Indonesia adalah orang yang sangat religius, yang menjadikan kebijakan THR sebagai anugerah. Tunjangan tersebut memberikan kebahagian yang sama besarnya dengan kesempatan berkumpul dengan sesama umat beriman di hadirat Tuhan. Namun demikian, tidak ada yang mengalahkan kekuatan atas diri sendiri. Artinya semuanya bisa menggunakan uang dengan hemat agar tidak langsung habis. Tingkat kepuasan yang sarat akan kehati-hatian dalam mengelola keuangan, tidak dapat dijelaskan dengan kata kata.

Artikel yang terhubung